image detik |
Seseorang yang mengidap asma mungkin pernah
mendengar bahwa terapi udara laut dapat membantu meredakan gejala asma. Udara
laut dikatakan baik untuk penderita asma karena kandungan garam yang dipercaya
dapat melegakan saluran napas.
Hal tersebut dibantah oleh Prof dr Faisal
Yunus, PhD, SpP(K), dari RS Persahabatan. dr Faisal yang juga menjabat sebagai
presiden kongres Asian Pacific Society of Respirology (APSR). Ia mengatakan kandungan
garam udara laut tidak berpengaruh apa-apa pada asma seseorang.
"Asma itu kan salah satu faktor
pemicunya polusi baik dari kendaraan bermotor atau dari industri. Nah udara
laut itu lebih bersih maka orang pergi ke laut," kata dr Faisal saat
ditemui pada konferensi pers kongres APSR ke-19 di Hotel Harris, Kelapa
Gading, Jakarta Utara, Rabu (5/11).
Menurut dr Feisal terapi udara laut
tersebut sebenarnya sama saja jika dibandingkan saat seseorang pergi ke gunung.
Udara gunung sebetulnya sama bersihnya dengan di laut, hanya saja karena suhu
yang dingin di gunung bisa memicu asma maka orang lebih disarankan pergi ke
pantai.
"Jadi karena udaranya bersih, bukan
karena udara lautnya asin. Memang kalau Anda ke laut terus kena udaranya terasa
asin? Nggak kan? Jadi nggak ada hubungannya dengan asin
itu," tambah dr Faisal.
dr Faisal mengatakan udara yang bersih di
pantai tersebut membantu pengidap asma dengan memberikan suplai oksigen yang
berkualitas. Udara pantai juga memberikan pengidap asma yang sensitif terhadap
polusi udara perkotaan ruang untuk bernapas lega.
"Jadi kandungan garam itu ada di
airnya bukan di anginnya. Kalau ada yang bilang kandungan garam pada angin di
laut bagus untuk asma ngarang saja
itu," tutup dr Faisal.
Sumber:detik
EmoticonEmoticon