foto: okezone |
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menilai, penguatan rupiah masih ditopang oleh sentimen politik di dalam negeri. "Kondisi politik yang cair serta kondusifnya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019 Joko Widodo dan Jusuf Kalla, memberi kepercayaan kepada pelaku pasar keuangan bahwa pemerintahan baru nanti akan mudah untuk merealisasikan programnya dengan baik," katanya di Jakarta.
Cairnya situasi politik di dalam negeri juga dinilai akan berdampak baik pada laju ekonomi Indonesia ke depannya. Sehingga mampu menahan sentimen negatif global yang cenderung mengalami perlambatan.
"Sentimen dari ekonomi global seperti Eropa cenderung masih stagnan, dan Jepang juga masih dalam tren pemulihan yang moderat. Belum positifnya sentimen global itu masih dapat ditahan dari sentikmen dalam negeri. Sehingga rupiah kembali berada dalam area positif," ujarnya.
Diharapkan, susunan kabinet pemerintahan Jokowi-JK juga sesuai dengan ekspektasi pasar. Pelaku pasar keuangan mengharapkan posisi menteri diisi oleh orang profesional. "Salah satu posisi yang dicermati pasar yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri keuangan," ungkap Rully.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin (20/10/14), tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp12.041 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.222 per dolar AS.
EmoticonEmoticon