"Cara paling mudah, mengumpulkan anak-anak muda kita, terutama yang memiliki kemampuan dalam baik dalam IT. Anak muda kita banyak yang jago-jago dalam hal ini," kata Lukman Hakim di Jakarta, Selasa (28/10), dinukil Antara.
Ia menjelaskan, ke depan sistem IT yang dimiliki Ditjen PHU harus ditingkatkan dan dapat diintegrasikan dengan sistem IT Kementerian Haji Saudi.
Saudi menghendaki sistem IT di semua negara muslim bisa terintegrasi yang dikenal dengan e-hajj. Jadi, ke depan, sistem informasi yang dimiliki harus aplikatif, sesuai dengan kebutuhan.
Sistem komputerisasi haji terpadu atau Siskohat harus disempurnakan. "Kita ingin kembangkan sistem yang aplikatif. Publik harus bisa mengakses, kapan seseorang berangkat haji dan bagaimana proses penyelesaian biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH)."
Untuk mencapai ini, lanjut Lukman Hakim, perlu kerja keras secepatnya mengingat upaya peningkatan pelayanan haji harus cepat diperbaiki.
Enam bulan ke depan, harap Lukman, sudah harus dapat dilaksanakan. Membangun IT yang baik akan banyak membantu pelayanan kepada masyarakat, sehingga transparansi dan akuntabilitas yang dibangun jajaran Kementerian Agama bisa dilaksanakan. Dengan cara demikian, publik akan menaruh kepercayaan lebih besar lagi kepada kementerian itu.
Lukman mengakui penyelenggaraan ibadah haji 1435 H/2014 M menuai pujian dari berbagai pihak. Komplain jemaah haji yang dapat pemondokan jauh dari Masjid Nabawi, Madinah, sudah dapat diselesaikan. Setiap orang mendapat penggantian sebesar 300 rial dari majmuah.
Namun ia mengaku prihatin bahwa pada tahun ini pula tingkat kematian jemaah haji meningkat dibanding tahun sebelumnya. Tercatat sampai saat ini 275 orang pasca-wukuf. Pada tahun lalu tercatat 266 orang. Banyaknya anggota jemaah haji yang wafat itu disebabkan mereka termasuk kelompok berisiko tinggi dan usia lanjut.
Pada tahun ini diakui jemaah haji Indonesia kebanyakan berusia lanjut. Hal itu disebabkan Kementerian Agama memprioritaskan jemaah usia lanjut melalui sisa kuota yang tidak terserap. Pada tahun lalu sisa kuota, yang jumlahnya ratusan, dimanfaatkan oleh kelompok tertentu. Sekarang sisa kota yang tak terserap hanya sembilan orang karena berbagai alasan.
Lukman menyatakan pula, pihaknya akan menggelar evaluasi haji pada pekan kedua November 2014. "Kita harus melakukan perbaikan dengan cepat," katanya.
Perbaikan mendesak, lanjut dia, terletak pada penggunaan IT. Dengan cara demikian, ke depan akan diketahui setiap seseorang yang sudah berhaji. Sehingga penerapan haji wajib sekali bagi seorang Islam dapat diterapkan. Melalui cara demikian, seseorang yang belum berhaji akan terbuka lebih besar untuk lebih cepat menunaikan ibadah haji.
Sumber: harnas
EmoticonEmoticon